Ads 468x60px

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 31 Agustus 2017

Tak Mau Masuk Parpol, PDIP Tunggu Perubahan Sikap Ridwan Kamil

Tak Mau Masuk Parpol, PDIP Tunggu Perubahan Sikap Ridwan Kamil



Sikap PDIP di Pilkada Jawa Barat 2018 belum menemukan kata final. Peluang koalisi dan penggodokan nama calon masih terbuka, termasuk pada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Wakil Ketua PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, komunikasi dengan Ridwan Kamil mulai menemui titik terang. Hanya saja, dia menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang tidak mau bergabung dengan partai politik.

"Ini agak ironi. Saya mau ikut Pilkada tapi enggak mau kerja sama dengan partai. Ini secara prinsip tidak masuk karakter PDIP," kata Andreas di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).

Saat ini, PDIP masih tetap menjaga komunikasi dengan Ridwan Kamil. Sambil menunggu perubahan sikap, PDIP juga terus menyiapkan kader untuk cawagub.

"Ya kita komunikasi baik. Mungkun ada perubahan Pak Ridwan Kamil kita enggak tahu. Mengenai wakil, kita punya kader yang baik," ucap dia.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, opsi untuk memilih Ridwan Kamil memang masih terbuka. Termasuk koalisi dengan partai pendukung Jokowi di Jawa Barat.

Karena itu, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Keputusan baru final ketika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung pasangan calon.

"Selama rekomendasi belum keluar, maka dialog akan terus dilakukan," pungkas Hasto.

Reade more >>

Selasa, 29 Agustus 2017

Polisi Kampar Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Meninggal

Polisi Kampar Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Meninggal


Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil yang dikendarai polisi dari Satuan Reserse Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang Kepolisian Kampar, Riau, mengakibatkan seorang pengendara sepeda motor bernama Firman Berlando, warga Kota Pekanbaru, meninggal dunia.

Pengemudi mobil diduga pada saat mendahului sepeda motor tidak konsentrasi dan tidak memperhatikan jarak dengan kendaraan yang ada di depannya. Dua polisi di mobil yang menabrak korban, diduga dalam pengaruh narkoba atau mabuk.

Adik kandung korban, Samosir (38) mengatakan Firman Berlando meninggal dunia pada Senin, 28 Agustus 2017, pukul 00.05 WIB, setelah mengalami luka parah dan sempat dirawat di RS Bhayangkara Pekanbaru.

"Hari ini Selasa (29/8/2017) dikebumikan," kata Samosir di Pekanbaru, Selasa, 29 Agustus 2017, dilansir Antara.

Dia mengatakan untuk kecelakaan tersebut sudah ditangani oleh Satuan Lantas Polres Pekanbaru. Ia sebagai pihak keluarga menyerahkan penanganan lebih lanjut kepada kepolisian.

Kecelakaan lalu lintas terjadi antara mobil Toyota Avanza yang dikendarai polisi dan sepeda motor Suzuki Shogun yang dikendarai korban di Jalan Prambanan, Pekanbaru, pada Minggu, 27 Agustus 2017. Saat itu, Firman Bernaldo (50) sedang membonceng istrinya, Basaria Manik (42), dan anak laki-lakinya, GF (3).

Selain Firman yang berprofesi tukang parkir ini meninggal, istrinya dan anaknya juga terluka dan sekarang masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

Sementara itu, mobil yang menabrak dikendarai oleh seorang anggota kepolisian, yaitu Brigadir AP. Di dalam mobil tersebut juga ada satu lagi polisi bernama Bripda RHJ serta seorang wanita DP.

Dua polisi yang bertugas di Polres Kampar itu kini diproses hukum di Propam Polda Riau. Hasil tes urine keduanya dinyatakan positif narkoba jenis ekstasi.

Adapun Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pitoyo Agung Yuwono menyampaikan pihaknya telah memproses dan menahan dua polisi tersebut. Dia mengatakan bahwa di Propam hanya masalah kedisiplinan, sedangkan pidana lainnya, yakni narkoba dan lakalantas, tetap ditangani satuan lain.

"Polisi sama dengan masyarakat biasa dituntut di peradilan umum, tidak ada perlakuan khusus. Bahkan lebih berat karena masuk kategori pengkhianat. Bisa tiga pengadilan dia," kata Kabid Propam.
Reade more >>

Sabtu, 26 Agustus 2017

Dybala Cetak Hattrick, Juventus Taklukkan Genoa

Dybala Cetak Hattrick, Juventus Taklukkan Genoa


Juventus meraih kemenangan susah payah pada pekan kedua Liga Italia 2017/2018. Sempat tertinggal 0-2, I Bianconeri sukses menaklukkan Genoa 4-2 di Stadio Comunale Luigi Ferrari, Minggu (27/8/2017) dinihari WIB.

Kemenangan itu melanjutkan tren positif Juventus yang sudah tercipta pada pekan perdana. Kala itu, mereka sukses mempecundangi Cagliari tiga gol tanpa balas. Tambahan tiga poin pun membawa mereka kokoh di puncak klasemen.

Juventus mengawali laga melawan Genoa dengan sangat buruk. Laga belum genap berjalan satu menit, gawang kawalan Gianluigi Buffon sudah bergetar. Itu akibat gol bunuh diri Miralem Pjanic usai bola dari Giorgio Chiellini mengenainya.

Memasuki menit keenam, penderitaan Juventus kian bertambah. Momen menarik pun terlihat. Saat itu, wasit Luca Banti sampai menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) saat mengevaluasi kontak Andrey Galabinov dengan Daniele Rugani.

Usai memanfaatkan teknologi VAR, wasit pun memutuskan bahwa Rugani melakukan pelanggaran terhadap Galabinov. Kesempatan penalti pun dimanfaatkan Galabinov untuk memperbesar keunggulan Genoa menjadi 2-0.

Reade more >>

Jumat, 25 Agustus 2017

Cak Imin: Monggo Khofifah Maju Pilgub Jatim, Tak Masalah...

Cak Imin: Monggo Khofifah Maju Pilgub Jatim, Tak Masalah...


Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 juga menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya nama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa digadang ikut meramaikan pesta rakyat lima tahunan itu.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, tidak mempermasalahkan Khofifah mendapatkan dukungan dari beberapa partai ataupun kiai di Jawa Timur untuk maju dalam Pilkada Jatim.

"Monggo (silakan) saja itu, enggak masalah itu hak demokrasi dia," kata Muhaimin di kantor Pegadaian, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).

Kendati begitu, Cak Imin sapaan Muhaimin mengharapkan adanya kekompakan untuk warga Nahdlatul Ulama. Sehingga Khofifah tidak maju dalam Pilgub Jatim itu, sebagai salah satu kader NU.

"Itu sifatnya hanya imbauan, sepenuhnya hak politik ada di Khofifah," jelas Cak Imin.

PKB sendiri telah mantap untuk menyokong Saifullah Yusuf untuk dalam Pilkada Jatim. Gus Ipul, sapaan Saifullah, saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur.

Reade more >>

Kamis, 24 Agustus 2017

Wiranto: Soal Pembajakan di Laut Bisa Dicegah dengan Kerja Sama

Wiranto: Soal Pembajakan di Laut Bisa Dicegah dengan Kerja Sama


Menko Pulhukam Wiranto menghadiri acara International Maritime Security Symposium 2017 yang dihadiri 42 negara di Nusa Dua, Bali. Dalam kesempatan yang bertema 'Maritim Cooperation for Good Order at Sea' itu Wiranto menjelaskan situasi yang berpotensi menimbulkan konflik, khususnya di wilayah maritim Indonesia.

"Sejalan dengan komitmen kami untuk keamanan maritim global. Di tengah kerumitan keamanan penemuan minyak yang menyebabkan sengketa, transnational crime, terorism dan pembajakan, itu butuh kerja sama negara dan navy," kata Wiranto di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/2017)

Menurut dia, hal itu sangat seimbang dengan komitmen Indonesia yang memiliki komitmen dalam menjaga keamanan maritim global.

"Untuk menunjang komitmen pemerintah kerja sama lintas negara harus dilakukan. Hal itu untuk menangani kejahatan transnasional, terorisme, perdagangan orang, narkotika, ilegal fishing dan pembajakan," ujar dia.

Wiranto mengaku, pembajakan di Somalia dan tetorial Indonesia serta Filipina menjadi salah satu yang harus menjadi perhatian khusus.

"Permasalahan pembajakan bisa dicegah hanya dengan melalui pendekatan teknologi, politik, kerja sama multinasional dan kerja sama mutualisme," ucap Wiranto.

Reade more >>

Selasa, 22 Agustus 2017

Pesan Toleransi dan NKRI Harga Mati dari Timor Tengah Utara NTT

Pesan Toleransi dan NKRI Harga Mati dari Timor Tengah Utara NTT


Siswa/siswi SMU Nuruf Falah, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti kelas wawasan nusantara yang digelar Polres TTU. Para pelajar itu terdengar menyerukan semboyan NKRI harga mati.

Materi wawasan nusantara itu diberikan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polres TTU AKP Sudirman. Selain itu, materi tertib berlalu lintas juga disampaikan.

"Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia dan sikap mengenai diri dan bentuk geografisnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945," ujar Sudirman di SMU Nuruf Falah, TTU, NTT, Selasa (22/8/2017).

"Ideologi negara kita sudah jelas karena dimana-mana tertulis 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'. NKRI harga?" ucap Sudirman yang dengan sengaja memutus kalimat semboyan tersebut.

Lalu murid-murid kompak menyambung kalimat terakhir semboyan itu. "Mati!" sambung murid-murid.

Sudirman pun mengetes kemampuan pendidikan kewarganegaraan para siswa/siswi dengan melontarkan pertanyaan mengenai Empat Pilar Kebangsaan. Seorang siswi mengacungkan jari, mengajukan diri untuk menjawab.

"Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, NKRI, UUD 1945," jawab siswi tersebut.

Di akhir kelas, Sudirman mengaku bangga siswa/siswi di wilayah dinasnya sudah mengenal jati-diri Indonesia dengan menjawab benar Empat Pilar Kebangsaan.

"Saya senang dan bangga mereka bisa jawab dengan benar. Guru-guru di sini berarti mengajarkan murid-muridnya dengan baik," kata Sudirman kepada detikcom.

Kepala Sekolah SMU Nurul Falah, Idham Khalid, secara terpisah menjelaskan karakter nasionalisme sengaja ditanamkan kepada para murid. Jiwa toleransi antarumat beragama juga dijunjung tinggi dalam proses belajar mengajar.

"Kita salah satu sekolah yang sifatnya toleran. Sekolah Islam tapi mayoritas Katolik. Di sini guru Muslimnya hanya 5 orang, selebihnya Protestan. Di sekolah ini pelajaran agama masing-masing kita pisah," terang Idham kepada wartawan.

Idham mengatakan, meski didirikan Yayasan Pendidikan Islam Babus Salam, murid-murid SMU Nurul Falah kebanyakan umat Nasrani. "Murid di sini totalnya 239. Yang Katolik 119 orang, yang Islam hanya ada 42 (murid), orang Protestan ada 78," jelasnya.

Semangat NKRI, kata Idham, sengaja digaungkan terus-menerus agar murid-murid memiliki rasa nasionalisme. Menurut Idham, perbedaan agama bukan hal yang perlu dipermasalahkan.

"Pembinaan rohani yang kita utamakan, masalah akhlak moral, masalah toleransi. Misalnya ada Idul Fitri, teman-teman Katolik yang membantu," ujarnya.

Masih kata Idham, bahkan pihak sekolah mengikutsertakan muridnya dalam lomba baca alkitab yang digelar gereja setempat. "Lomba baca alkitab diselenggarakan gereja, kita malah juara satu," tutur dia.

Sementara itu, Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna mengatakan, murid beragama Islam di SMU Nurul Falah mayoritas adalah keturunan penduduk pendatang dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Krisna menilai pihak sekolah berhasil menciptakan toleransi antarmurid.

"Saya tertarik dengan sekolah yang didirikan yayasan pendidikan Islam, tetapi di dalamnya terdiri dari murid dengan latar belakang agama berbeda, seperti Protestan. Bahkan sebagian besar muridnya beragama Katolik," kata Krisna.

Seorang murid kelas XI bernama Faisal Waris mengaku kerap membantu kegiatan kawan-kawannya yang beragama Nasrani, begitupun sebaliknya.

"Di sini saling menolong. Kalau saya, agama saya Islam, tapi bantu jaga-jaga dan bantu-bantu beres-beres kalau ada acara Natal-an. Teman-teman juga bantu kalau kami (murid beragama Islam) Idul Fitri dan Idul Adha," cerita Faisal kepada detikcom.
Reade more >>

Senin, 21 Agustus 2017

Tanpa NasDem di Pertemuan 5 Partai, Bagaimana Nasib Ridwan Kamil?

Tanpa NasDem di Pertemuan 5 Partai, Bagaimana Nasib Ridwan Kamil?


Demokrat bersama PPP, PAN, PKB dan Hanura menjajaki peluang membangun poros baru di Pilgub Jabar 2018. Partai NasDem yang sudah mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai Cagub tak diajak dalam poros baru ini.

Nasdem yang hanya memiliki 3 kursi tidak bisa sendiri mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Sehingga harus berkoalisi dengan parpol selain Gerindra, PKS, PDIP dan Golkar. Namun, justru 5 parpol tersisa ingin bangun poros baru.

Peluang Demokrat, PPP, PAN, PKB dan Hanura berkoalisi semakin dekat dengan menggelar pertemuan di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (21/8/2017) malam. Tidak ada perwakilan NasDem dalam pertemuan ini.

"Karena kita belum bicara calon masih menyamakan persepsi (dalam pertemuan). NasDem sudah deklarasi punya calon (Ridwan Kamil), jadi tidak masuk agenda kami," kata Ketua DPW PPP Jabar Ade Yasin yang juga jubir pertemuan ini.

Ia menegaskan pertemuan ini bertujuan menyamakan persepsi antar parpol untuk menciptakan suasana pilkada yang kondusif. Sekaligus, sambung dia, menjalin komunikasi dan peluang membangun koalisi di Pilgub Jabar.

"Kami ingin berkontribusi untuk Jabar. Tugas kami bagaimana kami mencetak pemimpin di Jabar. Sekaligus menjalin kesepahaman untuk bersama (koalisi) di Pilgub Jabar," ungkap dia.

Ade mengatakan dalam pertemuan ini kelima parpol sudah menyatakan kesediaannya untuk bersama di Pilgub Jabar 2018. Namun, sambung dia, kesediaan ini baru sebatas secara lisan dan merupakan aspirasi di tingkat pimpinan di Jabar.

"Kami berlima sudah mantap jalin koalisi. Sudah ada pembicaraan (pertemuan) baru secara lisan belum formal. Nanti harus dipertegas dengan pertemuan selanjutnya ada draf yang lebih maju lagi. Tentunya harus seizin pimpinan (pusat)," ungkap dia.

"Jadi hari ini belum sepakat koalisi, baru menentukan kesepahaman dulu," katanya menambahkan.

Reade more >>

Minggu, 20 Agustus 2017

Misteri Luka di Dada yang Diduga Renggut Nyawa Mahasiswa Kupang

Misteri Luka di Dada yang Diduga Renggut Nyawa Mahasiswa Kupang


Bagi pihak keluarga, penyebab kematian Jems Ridwan Kase (20), mahasiswa semester II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjadi misteri.

Jems ditemukan tewas usai mengantar kekasihnya, pada Kamis, 6 Mei 2017, sekitar pukul 02.00 Wita, di kilometer 15 Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah. Sepeda motor yang dikemudikannya bertabrakan dengan Yamaha Vixion yang dikemudikan lelaki berinisial DOM, warga RT 021 RW 008, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah.

Ironisnya, kondisi luka korban tidak seperti umumnya korban kecelakaan sepeda motor. Kendaraan roda duanya rusak, namun korban hanya mengalami luka robek di bagian dada. Pihak keluarga menduga kematian Jems tidak wajar.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut bahwa kematian Jems murni kecelakaan lalu lintas. Kasat Lantas Polres Kupang, Iptu M Fakhruddin mengatakan, Jems meninggal dunia karena terjadi benturan yang keras, sehingga mengalami ruka robek di dada. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di punggung dan tangan kanan.

Ia membenarkan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada Kamis, 6 Mei 2017, sekitar pukul 02.00 Wita, di Jalan Timor Raya Kilometer 14-15 Desa Mata Air, Kupang Tengah. Saat itu, sepeda motor Honda Beat bernomor polisi DH 3861 HP bertabrakan dengan motor Yamaha Vixion berpelat nomor DH 6151 BM.

"Pengendara Honda Beat mengalami luka robek di bagian dada kanan, luka lecet pada punggung tangan kanan, dan meningggal dunia," kata Fakhruddin.

Sementara, pihak keluarga belum menerima kematian Jems Kase. Keluarga yakin, Jems meninggal bukan karena kecelakaan, melainkan dibunuh. Untuk mengetahui persis penyebab kematian korban, tim dokter Polda NTT menggelar autopsi terhadap jenazah Jems.

Ayah korban, Sem Kase mengungkapkan, keluarga belum menerima dengan ikhlas kematian anaknya. Menurut dia, keluarga besar mengakui adanya kecelakaan itu, namun pihaknya meyakini korban meninggal karena luka tusuk di dada kanan.

"Hanya dengan autopsi supaya penyebab kematian korban bisa diketahui," ujar Sem Kase kepada Liputan6.com, Jumat, 18 Agustus 2017.

Ia mengatakan pula, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan di tempat kejadian perkara atau TKP. Sebab, helm mahasiswa Kupang tersebut yang tidak dipakai saat itu dalam keadaan utuh. Begitu pula dengan kondisi motor korban yang tidak begitu parah, jika dibandingkan dengan motor yang bertabrakan dengan Jems.
Reade more >>

Sabtu, 19 Agustus 2017

BNN Amankan 40 Kilogram Sabu Asal Malaysia

BNN Amankan 40 Kilogram Sabu Asal Malaysia


Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan 40 kilogram narkotika jenis sabu asal Malaysia yang disimpan dalam dua karung, beserta lima orang tersangkanya.

"Kami menangkap lima orang tersangka dengan barang bukti 40 kilogram sabu dalam dua buah karung pada Jumat, 18 Agustus sekitar pukul 19.30 WIB," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Lima tersangka diamankan di Jalan Medan - Banda Aceh Kota, Panton Labu , Aceh utara. Kelima tersangka tersebut bernama Musriadi, Zulkifli, Tajul M, Sayful dan Dahlan.

"Penangkapan awal bermula dari kurir yang berkembang kepada Tajul sebagai transporter. Berdasarkan keterangan Tajul diketahui sabu-sabu tersebut dari Malaysia, dibawa oleh ABK dengan menggunakan Kapal Milik Tajul," kata Arman seperti dilansir dari Antara.

Sedangkan narkoba jenis sabu tersebut adalah milik Dahlan. Tim selanjutnya melakukan penangkapan terhadap Dahlan.

"Barang bukti yang didapat selain 40 kilogram sabu-sabu dalam berat bruto, dua unit mobil dan enam unit telepon seluler. Kasus ini selanjutnya masih terus dilakukan pengembangan," Arman menandaskan.

Reade more >>

Jumat, 18 Agustus 2017

Maruarar: Presiden Jokowi Persatukan Bangsa

Maruarar: Presiden Jokowi Persatukan Bangsa


Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih Marurar Sirait mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil mempersatukan bangsa dengan kehadiran sejumlah presiden terdahulu pada peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Pertemuan presiden, wakil presiden, dan juga mantan presiden menjadi contoh yang baik yang ditunjukkan oleh para pemimpin negeri ini dan mereka merupakan negarawan sejati," kata Maruarar di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2017.

Sejumlah mantan presiden yakni BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Negara, 17 Agustus. Turut pula hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemandangan tersebut, terbilang langka karena biasanya ada mantan presiden yang berhalangan hadir.

Marurar sirait menyambut baik dan senang kepada para pemimpin yang bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat Indonesia.

"Presiden Jokowi mampu menjunjung tinggi dan memberi teladan serta contoh positif dan bisa membedakan kapan waktunya berkompetisi dan tidak," kata tokoh muda yang kerap menyuarakan keberagaman itu.

Menurut dia, hal itu menjadi contoh baik untuk bangsa. Ke depan, dia berharap bisa menjadi contoh bagi para politisi serta dapat menginsprasi.

Maruarar juga berharap rakyat Indonesia tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Pria yang biasa disapa Ara itu menjelaskan, perbedaan itu wajar dalam kehidupan berbangsa, oleh karenanya belajar saling menghargai. Ada waktunya saling bersaing namun ada waktunya tersenyum, bersatu dan saling memaafkan.

"Indonesia bukan milik satu orang, satu kelompok, satu partai, satu agama maupun satu etnis tapi Indonesia adalah milik kita bersama," ucap Ara seperti dilansir dari Antara.

Dia juga mengajak segenap anak bangsa menciptakan suasana harmonis dalam berbangsa dan bernegara yang tentunya berdasarkan Pancasila.
Reade more >>

Selasa, 15 Agustus 2017

Teror Charlottesville dan Neo-Nazi di Belakang Trump

Teror Charlottesville dan Neo-Nazi di Belakang Trump


Saat Barack Obama terpilih jadi Presiden Amerika Serikat, orang mengira isu rasisme di Negeri Paman Sam adalah cerita masa lalu. Namun, ini yang terlihat di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat, Sabtu kemarin, 12 Agustus 2017: bendera Konfederasi dikibarkan, salut ala Nazi dipertontonkan, simbol Ku Klux Klan dan kelompok ekstrem kanan berseliweran di sana sini.

Di hari itu, segerombolan orang berkumpul di Emancipation Park untuk menggelar aksi "Unite the Right". Mereka memprotes keputusan pemerintah kota menurunkan patung Robert E Lee di Charlottesville. Lee merupakan komandan tentara Konfederasi Amerika pada masa Perang Sipil AS (1861-1865).

Al Jazeera menyebut "Unite the Right" ini sebagai aksi supremasi kulit putih terbesar sepanjang sejarah AS. Penggerak aksi ini adalah Jason Kessler, mantan jurnalis dan anggota kelompok ultranasionalis Proud Boys.

Aksi kelompok rasis itu mengundang demonstrasi tandingan. Di seberang barikade besi, berkerumun kelompok anti-fasis yang menentang mereka.

"Kalian akan dilempar ke api neraka!" teriak salah satu pendukung supremasi kulit putih, seperti diberitakan BBC, Senin (14/8/2017).

Makian itu disemburkan pada seorang gadis kulit putih yang tengah bergandengan tangan dengan temannya, seorang keturunan Afrika.

Tak lama kemudian, adu mulut pecah jadi bentrokan. Pada pukul 11.28 waktu setempat, status darurat diumumkan. Sekitar sejam kemudian, korban jiwa jatuh.

Saat jarum jam menunjuk pukul 12.42, sebuah mobil yang melaju kencang ditabrakkan ke arah demonstran penentang kelompok supremasi kulit putih. Satu orang tewas dan 15 lainnya terluka.

Pelakunya sempat kabur sebelum dibekuk aparat. James Alex Fields, Jr (20), sang pelaku, adalah seorang pendukung kelompok neo-Nazi.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sedang liburan di klub golfnya di New Jersey segera merespons insiden itu. "Kami mengutuk sangat keras aksi yang menghasut kebencian, kefanatikan, dan kekerasan, dalam berbagai sisi..."

Namun--sebagaimana kemudian dikritik banyak kalangan--Trump sama sekali tidak mengecam soal rasisme, paham supremasi kulit putih, atau Ku Klux Klan yang kental menyelimuti aksi itu.

Miliarder itu bahkan mengesankan apa yang terjadi di Charlottesville adalah hal yang lumrah. "Ini sudah lama terjadi di negara kita. Bukan era Donald Trump, bukan pula era Barack Obama. Ini sudah berlangsung sejak lama sekali."

Sikap yang jauh lebih "berani" justru ditunjukkan oleh putri kesayangannya, Ivanka. Perempuan yang menjabat sebagai penasihat senior Presiden Trump itu berkicau di Twitter, "Tidak ada tempat bagi rasisme, supremasi kulit putih, dan neo-Nazi di tengah masyarakat kita."

Mayoritas publik Amerika tidak puas atas reaksi sang presiden, termasuk para kolega Trump di Partai Republik.

"Presiden, kita harus menyebut aksi kejahatan itu secara terang benderang. Mereka adalah kaum supremasi kulit putih dan aksi itu adalah terorisme domestik," kata Senator Partai Republik, Cory Gardner, dengan nada keras.

Senator lain, Marco Rubio, "menampar" Trump dengan kicauannya, "Sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar @Potus (Presiden AS) mendeskripsikan peristiwa di #Charlottesville secara apa adanya, yakni aksi teror oleh kelompok #supremasikulitputih."

Barack Obama, presiden pendahulu Trump, bereaksi dengan mengutip pernyataan Nelson Mandela, "Tidak seorang pun dilahirkan untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci, dan dengan itu mereka bisa belajar untuk mencintai. Karena cinta datang lebih alami ke hati manusia dibanding sebaliknya."

Kecaman setengah hati Presiden Trump ini dinilai banyak analis terkait dengan kenyataan bahwa kaum pembela supremasi kulit putih memang merupakan salah satu basis elektoral penting Trump pada pemilu lalu.

Simak saja bagaimana The Daily Stormer, sebuah surat kabar pendukung supremasi kulit putih malah memuji-muji sang presiden. "Komentar Trump bagus. Dia tidak menyerang kita. Dia hanya mengatakan bahwa negara harus bersatu. Tidak ada yang secara spesifik menyerang kita."
Reade more >>

Senin, 14 Agustus 2017

Mandiri Group Dukung Pengembangan Pasar Otomotif Lewat GIIAS 2017

Mandiri Group Dukung Pengembangan Pasar Otomotif Lewat GIIAS 2017


Pameran otomotif terbesar dan berskala internasional di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Kawasan BSD City, Tangerang Selatan, telah hadir.

Melalui event tersebut, GIIAS 2017, Bank Mandiri Group bersama dua perusahaan anak, yakni Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF) menawarkan fasilitas pembiayaan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan kendaraan idaman mulai dari kategori kendaraan luxury hingga fast moving.

“GIIAS akan menjadi tempat jual beli otomotif terintegrasi yang dapat memudahkan masyarakat maupun pelaku bisnis dalam mencari produk-produk otomotif. Saya berharap penyelenggaraan pameran ini mampu menggairahkan pasar otomotif nasional,” tutur Sulaiman A Arianto, selaku Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Tak hanya itu masih banyak lagi promo dan penawaran menarik lainnya dari Bank Mandiri Group, penasaran apa saja itu? Mari kita simak video berikut ini!
Reade more >>

Minggu, 13 Agustus 2017

Kematian Johannes Marliem untuk Hambat Kasus E-KTP

Kematian Johannes Marliem untuk Hambat Kasus E-KTP


Saksi kunci kasus e-KTPJohannes Marliem meninggal dunia di kediamannya Los Angeles, Amerika Serikat. Sengaja atau tidak, kepolisian AS masih menyelidikinya.

Namun, Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Donal Fariz curiga ada upaya sistematis dalam melawan KPK terkait dengan kematian Marliem. Upaya ini dia curigai terjadi sejak penyerangan Kasatgas Kasus e-KTP Novel Baswedan, Selasa 11 April 2017.

"Kematian JM (Johannes Marliem) semakin menunjukkan upaya menghambat kasus e-KTP. Ini bentuk sistematis untuk melawan dan menghambat KPK dalam membongkar skandal yang diduga melibatkan banyak politikus," ujar Donal saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 12 Agustus 2017.

KPK sendiri enggan berspekulasi tentang penyebab kematian pengusaha ini. KPK memilih menunggu informasi dari kepolisian Amerika Serikat (AS) terkait penyebab tewasnya saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem.

"Saya pribadi tahu dari media, itu sebabnya masih akan dikonfirmasi ulang. Tapi karena ada kaitannya dengan kasus yang kita tangani (kasus e-KTP), kita tunggulah yang bersangkutan tewas karena apa," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Namun, dia berharap pihak AS dapat memberikan informasi yang didapatkan baik dari hasil autopsi Johannes Marliem atau lainnya. Hal ini untuk mengetahui penyebab kematian Johannes Marliem berkaitan dengan penanganan perkara e-KTP atau tidak.

"Saya kira mereka paham apa (yang harus dilakukan) dan seperti apa bekerja dengan aparat penegak hukum negara lainnya," jelas Saut.

Sebelumnya, saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat. Berdasarkan kabar yang beredar, Marliem bunuh diri di kediamannya.

Johannes Marliem adalah Direktur Biomorf Lone LLC, Amerika Serikat, perusahaan yang menyediakan layanan teknologi biometrik.

Johannes Marliem merupakan saksi penting untuk membongkar kasus korupsi e-KTP. Pasalnya, Johannes memiliki rekaman pertemuan dengan para perancang proyek e-KTP yang turut dihadiri oleh Ketua DPR RI. Rekaman tersebut disimpan oleh Marliem selama 4 tahun lamanya.
Reade more >>

Sabtu, 12 Agustus 2017

Aksi Emak-Emak Aceh Nekat Jadi Kurir Narkoba

Aksi Emak-Emak Aceh Nekat Jadi Kurir Narkoba


Jambi Kepolisian Daerah (Polda) Jambi baru saja merilis tujuh orang kurir narkoba yang tertangkap. Jumlah tersangka itu dipastikan bertambah dengan penangkapan dua orang kurir lainnya. Ironisnya kedua pelaku adalah ibu-ibu alias emak-emak.

Kedua emak-emak itu berinisial SI dan SU. Sama-sama berasal dari Aceh, namun keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda. SI ditangkap tim Opsnal Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi. Sementara SI ditangkap jajaran Opsnal Satresnarkoba Polresta Jambi.

Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto mengatakan, SI (49), ditangkap pada Kamis, 10 Agustus 2017 sekitar pukul 13.00 WIB, saat melintas di Jalan Merlung Pasian, KM 121 Lintas Timur Sumatera di Kabupaten Tanjung jabung Barat, Jambi dengan menggunakan mobil mini bus.

"Dia (SI) warga Bireuen, ditangkap atas informasi dari masyarakat. Bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu," ujar Priyo di Jambi, Kamis, 10 Agustus 2017.

Benar saja, usai ditangkap, dari tangan SI ditemukan dua kilogram lebih narkoba jenis sabu. Barang haram itu dibungkus dengan dua plastik bening yang dibalut dengan lakban hitam.

Kepada polisi, SI mengaku sengaja datang ke Jambi untuk menjenguk anaknya yang saat ini ditahan di Mapolda Jambi. Namun di balik niatnya itu, ia mendapat tugas dari seseorang diduga bandar untuk membawa sabu.

"Kasusnya akan dikembangkan untuk mencari tahu siapa pengirim dan siapa penerima paket (narkoba) ini," ucap Priyo.

Sementara SI, emak-emak berumur 52 tahun yang juga warga Aceh ditangkap dengan barang bukti berupa setengah kilogram sabu. "Penangkapannya dilakukan belum lama ini," ujar Kapolresta Jambi, Kombes Pol Fauzi Dalimunthe dalam keterangan persnya, Kamis 10 Agustus 2017.

Fauzi mengatakan masih mengembangkan kasus tersebut untuk mencari pengirim serta penerima paket sabu yang dibawa SI.

Menurut dia, para kurir tergiur akan tingginya upah jutaan rupiah yang dijanjikan para bandar narkoba. Hal ini mendorong seseorang nekat membawa narkoba. Hingga seorang emak-emak pun nekat menjadi kurir.

Untuk membawa paket narkoba dari Aceh atau Medan ke beberapa kota di Sumatera seperti Pekanbaru, Jambi, Palembang hingga Lampung, seorang kurir dibayar antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta sekali jalan.

Jambi sebagai salah satu daerah perlintasan di Sumatera, menjadi sasaran empuk para bandar narkoba. Tak sampai dua bulan, Polda Jambi sudah menangkap tujuh orang kurir dengan barang bukti lima kilogram lebih narkoba jenis sabu dan ekstasi. Jumlah itu belum ditambah penangkapan dua kurir emak-emak SI dan SU.

Reade more >>

Jumat, 11 Agustus 2017

Jokowi: Jangan Sibuk Ribut soal Patung

Jokowi: Jangan Sibuk Ribut soal Patung


Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir sebagian pihak yang sibuk meributkan kehadiran patung raksasa Dewa Kwan Sing di Tuban, Jawa Timur.

"Kita saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lagi kita berbicara hoax, ribut soal patung, ribut mengenai SARA, sibuk mengadu domba antar kita sendiri," ujar Jokowi saat Silatnas II Relawan Pendukung Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Jokowi menilai, sudah tidak masanya lagi meributkan hal yang tidak produktif. Saat ini, sudah waktunya membangkitkan aura positif untuk bekerja bersama membangun bangsa.

"Ajaklah rakyat kita untuk memiliki etos kerja yang baik, sekali lagi memiliki etos kerja yang baik, memiliki produktivitas yang baik," imbuh dia.

Dengan etos kerja dan produktivitas yang baik, energi bangsa akan tersalurkan untuk hal positif. Sehingga tidak ada lagi keinginan saling mencela.

"Saya ingin mengingatkan mereka semuanya untuk jangan saling mencela, menjelekkan, menyalahkan di antara saudara-saudara. Sehingga energi kita akan habis habis untuk hal yang tidak produktif," pungkas Jokowi.
Reade more >>

Kamis, 10 Agustus 2017

Ki Gendeng Pamungkas Beri Salam Metal Usai Sidang Dakwaan

Ki Gendeng Pamungkas Beri Salam Metal Usai Sidang Dakwaan


Pengadilan Negeri Bogor menggelar sidang perdana kasus diskriminasi ras dengan terdakwa Ki Gendeng Pamungkas.

Agenda persidangan yang digelar Kamis (10/8/2017) sekitar pukul 10.00 WIB, untuk mendengar pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU).

Dalam sidang yang berlangsung kurang lebih selama 15 menit ini, terdakwa didampingi tim kuasa hukumnya.

Dalam dakwaannya, JPU menuntut terdakwa dengan Pasal 4 huruf B Jo Pasal 16 UU Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminatif Ras, dan atau Pasal 28 Ayat Jo Pasal 45A Ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 Tentang ITE dan atau Pasal 156 KUHP.

Selama menjalani sidang, wajah paranormal kondang tampak terlihat lesu sambil mendengarkan pembacaan dakwaan.

Usai menjalani sidang, pria yang memiliki nama asli Isan Massardi ini tidak mengeluarkan sepatah kata pun kepada awak media.

Namun Ki Gendeng Pamungkas sempat memberikan isyarat kepada awak media yaitu salam tiga jari atau salam metal, sebelum masuk ke dalam mobil tahanan.

Salam metal ini sudah menjadi kebiasaannya jika bertemu awak media maupun para pengikutnya.

Sementara itu, Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, Andhie Fajar Aryanto mengatakan persidangan selanjutnya akan digelar pada 24 Agustus 2017 mendatang.

"Agenda sidang selanjutnya pemeriksaan saksi-saksi," kata Andhie.
Reade more >>

Selasa, 08 Agustus 2017

5 Hari Hilang, Nelayan di Aceh Ditemukan Terapung 250 Mil dari Pantai

5 Hari Hilang, Nelayan di Aceh Ditemukan Terapung 250 Mil dari Pantai


Jamaluddin alias Wak Din (47), seorang nelayan asal Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, dilaporkan hilang saat memancing ikan di laut. Lima hari berselang Jamaluddin ditemukan dalam kondisi selamat sekitar 250 mil dari bibir pantai.

Panglima Laot (ketua adat laut) Lhok Pusong Lhokseumawe Rusli Yusuf membenarkan Jamaluddin yang diketahui hilang saat berada 30 mil dari bibir pantai Rancong itu telah ditemukan di atas perairan Sigli, Kabupaten Pidie. Jamaluddin ditemukan mengapung di atas fiber di tengah laut.

"Benar nelayan atas nama Jamaluddin yang dilaporkan hilang saat sedang memancing di laut telah di temukan oleh nelayan di perairan Sigli dengan selamat sekira pukul 15.00 WIB tadi," kata Rusli kepada detikcom, Selasa (8/8/2017).

Rusli menyebutkan ikhwal penemuan tersebut diperolehnya dari nelayan yang pulang melaut.

"Saat ini korban sedang dibawa pulang ke Lhokseumawe. Jaraknya sangat jauh dan perlu waktu lama untuk sampai di daratan," sebut Rusli.

Berdasarkan informasi dari nelayan yang menemukan, Jamaluddin saat ditemukan ada dalam kondisi lemas dan dehidrasi. Dia terapung dan menyelamatkan diri dengan fiber bawaannya sedangkan kapalnya rusak dan tenggelam.

Diberitakan sebelumnya, Wak Din dilaporkan hilang saat pergi memancing di lepas pantai kawasan setempat, Kamis (3/8/2017) lalu. Wak Din diduga hilang karena dihantam ombak akibat cuaca buruk yang melanda kawasan itu akhir-akhir ini.

Reade more >>

Senin, 07 Agustus 2017

Bupati Dedi Santuni Keluarga Pria Dibakar di Bekasi Seumur Hidup

Bupati Dedi Santuni Keluarga Pria Dibakar di Bekasi Seumur Hidup


Ucapan belasungkawa terus mengalir kepada Siti Jubaida (25), istri M Alzahra alias Joya (35), pria yang dibakar hidup-hidup di Bekasi karena dituding mencuri alat pengeras suara di Musala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Tidak hanya dari warga dan organisasi kemasyarakatan, belasungkawa juga disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Kepada Liputan6.com, Senin (7/8/207), Dedi mengaku tiba di kediaman Siti Jubaida sekitar pukul 09.00 WIB. Dia disambut langsung istri, anak, dan ayah korban.

"Tidak lama saya tiba, Pak Menteri Lukman datang untuk mengucapkan belasungkawa," kata Dedi saat berbincang via telepon, Senin (7/8/2017).

Tidak hanya menyampaikan belasungkawa, kedua tokoh tersebut juga menitipkan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Joya meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 7 bulan dan seorang putra.

"Selama ini mereka tinggal di kontrakan," kata Dedi.

Dedi memberikan bantuan kebutuhan hidup untuk setiap bulan seumur hidup. Jumlahnya disesuaikan dengan penghasilan mendiang suaminya. Namun, bantuan itu diharapkan dapat menjadi modal usaha sampai dengan mandiri dalam pengelolaannya.

"Kalau Pak Menteri akan membantu biaya pendidikan anak sulung korban selama empat tahun," ujar Dedi.

Joya meninggal dunia setelah dikeroyok dan dibakar massa di kawasan Pasar Muara, Kabupaten Bekasi, Selasa, 1 Agustus 2017. Pria 35 tahun itu dituduh mencuri amplifier atau pengeras suara di Musala Al Hidayah, Babelan, Bekasi.

Jajaran Polrestro Bekasi langsung bekerja cepat. Kapolres Bekasi Kombes Asep Adi Saputra menyebut, aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan di negara hukum seperti Indonesia. Apalagi hingga menimbulkan korban jiwa.

Polisi telah memeriksa 10 saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. Dari keterangan mereka, polisi berhasil mengidentifikasi terduga pelaku. Hingga akhirnya, dua orang ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan.

"Sudah ditetapkan dua tersangka, inisial SU dan NA," ujar Asep Adi Saputra kepada Liputan6.com, Minggu malam, 6 Agustus 2017.

Namun, Asep tidak merinci peran kedua tersangka tersebut dalam pengeroyokan Joya. Dia juga tidak mengatakan adanya kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.

Rencananya, pengungkapan kasus tersebut akan dibeberkan Polres Bekasi ke publik hari ini, Senin (7/8/2017).

"Mungkin sore ya (rilisnya)," kata dia.
Reade more >>

Minggu, 06 Agustus 2017

Saat Rudiantara Bacakan Puisi Ciptaan Gus Mus

Saat Rudiantara Bacakan Puisi Ciptaan Gus Mus


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menghadiri malam pembacaan puisi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Tidak hanya ikut mendengarkan, ia juga ikut membacakan sebuah puisi karya Penyair Gus Mus.

"Saya bukan bukan ahli menulis puisi, tapi saya mengapresiasi apa yang dilakuin teman teman semua. Puisi yang saya bawakan ini bukan karangan saya,saya ingin bacakan karya Gus Mus," ujar Rudiantara saat akan membacakan puisi, Minggu (6/8/2017).

Rudiantara mengatakan ia tidak pernah bertemu dengan panitia, untuk undangannya malam ini. Ia mengaku hanya berkomunikasi dengan aplikasi messenger, ia pun berpesan agar memanfaatkan media sosial dengan baik.

"Undangannya pun tidak pernah ketemu sama panitia, cuma lewat WA saja. Jadi sebenarnya kita manfaatkan teknologi, kita manfaatkan media sosial dengan baik," ujar Rudiantara.

Rudiantara membacakan puisi Gus Mus yang berjudul 'Negeri Teka-Teki', dengan diiringi alunan nada. Disaksikan puluhan orang, ia mendapatkan banyak tepuk tangan usai membacakan puisi.

Tak hanya Rudiantara yang hadir dalam malam pembacaan puisi, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menghadiri acara ini. Selain itu Aan Mansyur dan Inneke Koesherawati, juga hadir dan ikut membacakan puisi
Reade more >>

Sabtu, 05 Agustus 2017

MUI: Penggunaan Dana Haji Harus Bermanfaat untuk Calon Jemaah

MUI: Penggunaan Dana Haji Harus Bermanfaat untuk Calon Jemaah


Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan penggunaan dana haji harus sesuai dengan syariat dan undang-undang yang berlaku. Sehingga pengalokasian dana dapat digunakan secara hati-hati.

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam mengatakan penggunaan dana harus bermanfaat untuk kepentingan calon jemaah haji secara prioritas.

"Baru kemudian lebih luasnya kepentingan masyarakat banyak. Dan yang selanjutnya itu liquit, jadi pada saat dia dibutuhkan harus ada," ucap Asrorun di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta Pusat, Sabtu 5 Agustus 2017.

Dia menyatakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan tetapi hanya dibiarkan saja akan mengakibatkan sia-sia.

"Dalam kondisi tertentu sesuatu yang punya potensi berkembang, tetapi tidak dikembangkan itu mengarah pada pemubaziran," ujar dia.

Selain itu, Asrorun juga mengimbau kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dapat mengelola itu sesuai hal yang diprioritaskan terlebih dulu untuk jamaah haji.

"Kalau ada beberapa jenis investasi, seperti jalan tol dan yang satu misalnya asrama haji. Maka kepentingan yang prioritas itu pasti asrama haji," jelas Asrorun.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin agar dana haji yang mencapai Rp 90 triliun diinvestasikan di tempat aman, sehingga menguntungkan seperti pembangunan infrastruktur.

Dengan demikian, hasil investasi yang aman dapat menyubsidi biaya haji yang diharapkan menekan ongkos.

"Bagaimana dana yang ada bisa dikelola, diinvestasikan ke tempat yang memberikan keuntungan yang baik. Sehingga dari keuntungan itu bisa dipakai untuk menyubsidi biaya sehingga nanti bisa lebih turun terus," kata Jokowi, di Istana Negara, Rabu 26 Juli 2017.

Reade more >>

Jumat, 04 Agustus 2017

Ketua Departemen Hukum PKS Sebut Bendera Terbalik Itu Manusiawi

Ketua Departemen Hukum PKS Sebut Bendera Terbalik Itu Manusiawi


Jakarta Sebuah foto Bendera Merah Putih dipasang terbalik di Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Situbondo, Jawa Timur, beredar luas. Dalam foto itu, nampak sangsaka berkibar terbalik dengan merah di bawah dan putih di atas.

Dari foto  Bendera Merah Putih terbalik tersebut terpasang tepat di depan pagar Kantor DPD PKS Situbondo. Di belakang bendera merah putih terbalik itu, nampak pelang bertuliskan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Situbondo. Kantor itu nampak sepi dan kosong.

Terkait hal ini, Ketua Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia DPP PKS Zainudin Paru mengatakan, peristiwa pemasangan bendera Merah Putih secara terbalik merupakan hal manusiawi.

"Itu bagian dari manusiawi, kader di sana langsung sadar juga. Sudah dilaporkan ke DPP dan langsung dibetulkan," ucap Zainudin di kantoe DPP PKS, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).

Jakarta Sebuah foto Bendera Merah Putih dipasang terbalik di Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Situbondo, Jawa Timur, beredar luas. Dalam foto itu, nampak sangsaka berkibar terbalik dengan merah di bawah dan putih di atas.

Dari foto yang diterima Liputan6.com, Bendera Merah Putih terbalik tersebut terpasang tepat di depan pagar Kantor DPD PKS Situbondo. Di belakang bendera merah putih terbalik itu, nampak pelang bertuliskan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Situbondo. Kantor itu nampak sepi dan kosong.

Terkait hal ini, Ketua Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia DPP PKS Zainudin Paru mengatakan, peristiwa pemasangan bendera Merah Putih secara terbalik merupakan hal manusiawi.

"Itu bagian dari manusiawi, kader di sana langsung sadar juga. Sudah dilaporkan ke DPP dan langsung dibetulkan," ucap Zainudin di kantoe DPP PKS, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).
Reade more >>

Kamis, 03 Agustus 2017

Fahd: Semua Anggota Komisi VIII DPR Terima Suap Proyek Alquran

Fahd: Semua Anggota Komisi VIII DPR Terima Suap Proyek Alquran


Rekomendasipoker - Jakarta Ketua Angkatan Muda Partai Golkar Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq berharap, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan Alquran dan laboratorium komputer di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2011-2012.

Fahd yang dihadirkan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat kembali menyebut keterlibatan anggota Komisi VIII DPR dalam proyek tersebut.

"Anggota komisi VIII semuanya terima. Sudah disampaikan oleh Pak Zulkarnaen Djabar dalam kesaksian waktu itu. Semua yang terlibat harus diungkap, agar kasusnya tidak politis," ujar Fahd, Kamis (3/8/2017).

Menurut Fahd, dia tidak bisa mengendalikan proyek tersebut jika tak didukung oleh para Legislator Senayan. Lagipula, pernyataan tersebut sudah diberikan oleh mantan anggota Banggar DPR Zulkarnaen Djabar yang sudah menjadi terpidana.

"Saya mengelola atas perintah siapa, saya bukan menyatakan tidak. Tapi saya mengatakan saya atas perintah anggota DPR siapa," kata Fahd.

Menurut Fahd, dalam pembahasan anggaran di Komisi VIII dan Banggar DPR, telah ditentukan jatah yang akan diterima oleh masing-masing anggota DPR. Penyerahan uang dilakukan melalui tiap-tiap ketua kelompok fraksi (Kapoksi).

"Bahwa ada yang mengatakan itu proyek Golkar, itu salah. Itu proyek bersama-sama semua partai dan semua partai terima uang itu," kata Fahd.

Salah satu nama yang pertama disebut Fahd adalah politikus Partai Golkar Priyo Budi Santoso. Fahd meyakini bahwa jatah uang untuk Priyo sudah disalurkan.

Berikutnya adalah politikus PDI Perjuangan Said Abdullah. Dalam persidangan, Fahd menyebut bahwa KPK memiliki rekaman sadapan yang menunjukkan peran Said.

Fahd A Rafiq didakwa bersama eks anggota DPR Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetya, menerima hadiah atau janji terkait pengadaan Alquran dan laboratorium komputer di Kementerian Agama tahun 2011-2012. Fahd diduga menerima jatah Rp 3,4 miliar dari Abdul Kadir Alaydrus.

Fahd diduga mempengaruhi pejabat Kemenag untuk memenangkan sejumlah perusahaan dalam pelaksana proyek senilai Rp 103,2 miliar.

Zulkarnaen sudah divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider satu bulan kurungan. Dalam kasus ini, hakim juga memvonis Dendy, anak Zulkarnaen, 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider satu bulan kurungan.
Reade more >>

Selasa, 01 Agustus 2017

KPK Selidiki Suap Pejabat Bea Cukai Terkait Penyelundupan Daging

KPK Selidiki Suap Pejabat Bea Cukai Terkait Penyelundupan Daging



Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pihaknya akan menyelidiki dugaan penyelundupan tujuh kontainer daging dari pelabuhan Tanjung Priok ke gudang importir di Bogor, Jawa Barat.

Dugaan tersebut sempat muncul dalam sidang perkara uji materi UU Nomor 31 Tahun 2014 dengan terdakwa Basuki Hariman. Penyuap mantan Hakim MK Patrialis Akbar tersebut diduga menyelundupkan tujuh kontainer daging itu.

"Kami tentu wajib membuktikan kronologi-kronologi atas perbuatan dan kronologi-kronologi indikasi keterlibatan terdakwa, seperti yang muncul di persidangan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).

Dalam tuntutan terhadap Basuki, jaksa KPK menyebut, pihak KPK sudah menerbitkan surat perintah penyidikan dan penyadapan terhadap Basuki terkait penyelundupan tersebut. Namun dalam perjalanannya, Basuki malah melakukan suap kepada Patrialis Akbar melalui Kamaludin.

Febri mengatakan, pihaknya kini masih menangani perkara uji materi tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dilakukan oleh Basuki. Sejalan dengan persidangan, penyidik KPK kini tengah menyelidiki dugaan penyelundupan dan suap terhadap pejabat Ditjen Bea Cukai.

"Tapi yang kami tekankan, bagaimana bukti-bukti yang kami tunjukkan (di persidangan), bahwa para terdakwa melakukan tindak pidana dan bersalah," kata Febri.

Namun, Febri belum mau menjelaskan perihal penyelidikan yang dilakukan oleh KPK terkait suap kepada pejabat Bea Cukai tersebut. Begitu pula yang sempat disampaikan oleh Jaksa Lie Putra Setiawan dalam sidang tuntutan Basuki.

"Penyelidikan telah dilakukan, tetapi hasil penyelidikan sifatnya rahasia. Tentu karena KPK belum mengumumkan tersangka, maka belum naik ke penyidikan, sehingga subjeknya belum bisa kami sebut," ujar Jaksa Lie.

Meski demikian, dalam pemeriksaan saksi-saksi di KPK saat Basuki masih berstatus sebagai tersangka, penyidik sempat memeriksa para pejabat Bea Cukai. Diduga pemeriksaan terhadap mereka berkaitan dengan penyelundupan tujuh kontainer daging tersebut.

Beberapa pejabat Bea Cukai yang pernah diperiksa yakni, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Imron. Kemudian, Kepala Sub Direktorat Intelijen Bea Cukai, Tahi Bonar Lumban Raja, Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Harry Mulya.‎‎

Selain itu, KPK juga pernah menggeledah Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur. Beberapa dokumen yang disita berupa data perusahaan milik penyuap Patrialis Akbar, Basuki Hariman.
Reade more >>